Ada yang lain lhooo

Sabtu, 02 Februari 2013

Ekranisasi Sang Pemimpi


EKRANISASI FILM DAN NOVEL “SANG PEMIMPI”


MAKALAH




















Perbedaan  1
Dalam  novel, awal ceritanya menceritakan tentang pengejaran Arai, Ikal, dan Jimbron yang dikejar oleh Pak Mustar,kepala sekolah mereka karena mereka membuat ulah saat Pak Mustar sedang berpidato. Dan akhirnya mereka pun dikejar-kejar oleh Pak Mustar dan dua penjaga sekolah sampai menuju pasar. Dalam novel, saat Ikal merobohkan puluhan sepeda yang telah berjejer rapi tidak ada. Dan saat mereka masuk ke dalam peti es yang penuh ikan pun juga tidak ada.
     
Gambar 1.1 Awal cerita yang ada dalam film Sang Pemimpi. Saat Ayah Ikal dan Arai sedang dalam perjalanan menuju sekolah Arai dan Ikal. Dan awal film yang menceritakan tentang pekerjaan Ikal menjadi seorang sortir surat.
Namun dalam film, bagian awal menceritakan tentang ayah Ikal dan Arai yang sedang menghentikan laju sepedanya dan menenggak air dari botol yang dibawanya sambil menyeka keringat yang bercucuran karena telah lelah menempuh perjalanan jauh dari tempat tinggalnya menuju sekolah Arai dan Ikal. Dan juga di awal film di ceritakan bahwa  Ikal telah bekerja di PT Pos Indonesia. Bekerja sambil kuliah. Dia juga bercerita bahwa ia tidak sepenuhnya suka bekerja sebagai tukang pos. Karena pengalaman kurang menyenangkan dari ayahnya yang membuatnya tidak percaya kepada tukang pos. 
Makna perbedaan:
Maksud dari pembuat film menurut saya, seperti awal dari novel Sang Pemimpi ini, dalam halaman depan terdapat pesan “Untuk Ayahku Seman Said Harun Ayah juara satu seluruh dunia”. Menurut saya awal film yang dibuat sedemikian rupa bertujuan untuk mempertegaskan bahwa film dan novel ini didedikasikan kepada Ayah penulis. Dan awal film yang menceritakan kalau Ikal bekerja sebagai tukang sortir surat menurut saya, menggambarkan sosok ayahnya yang tegar dan ikhlas dalam menjalankan hidup dan mempertegas kesan seorang ayah nomor satu seluruh dunia. Yang sebelumnya sosok Ayah Ikal memang digambarkan sosok yang pantang mengeluh, demi kebahagiaan anak-anaknya.

Perbedaaan  2
Dalam novel saat Ikal dan Ayahnya menjemput  Arai yang diceritakan telah di tinggal meninggal oleh kedua orang tuanya dalam hutan belantara, mereka diceritakan menaiki sebuah mobil pick up. Dan saat perjalanan pulang, dalam novel Arai melangkah menuju depan bak truk. Dia berdiri tegap di sana, serupa orang berdiri  di hidung haluan kapal sambil melapangkan kedua lengannya dan membiarkan angin  menerpa wajahnya dan ayah Ikal mengepalkan tinjunya kuat-kuat  menujukan kepada Arai. Menandakan kalau beliau memberikan semangat kepada Arai.
Gambar 1.2 adegan saat Ayah Ikal sedang menjemput Arai yang telah lama menunggu kedatangan mereka. Dan perahu tersebut yang digunakan mereka saat menjemput Arai. Namun dalam cerita dalam novel, Arai dijemput dengan menggunakan mobil jeep.
            Namun dalam film, di ceritakan bahwa Ikal dan Ayahnya menjemput Arai dengan menggunakan perahu sederhana melewati sungai pedalaman.
Makna perbedaan:
            Menurut saya tidak adanya adegan saat menjemput Arai dengan menggunakan mobil, namun dengan perahu guna menceritakan keterasingan daerah. Bahwa moda transportasi belum sepenuhnya menjamah daerah-daerah pedalaman pada saat itu. Dan menambahkan kesan ,masih terlalu sederhananya  daerah tersebut.

Perbedaan  3
            Dalam novel diceritakan ada cerita saat Arai memamerkan model rambut tebarunya. Dan mengajak Ikal untuk ikut mengubah model rambutnya menjadi belah tengah. Dan saat keluar dari kamar Ikal yang berubah penampilan di tertawakan oleh kakak-kakaknya yang ada di ruang utama.
            Namun dalam film, adegan tersebut tidak ada. Mungkin menurut pembuat cerita hal tersebut bukan pokok inti dalam cerita Sang Pemimpi ini. Jadi adegan tersebut ditiadakan.

Perbedaan  4
            Dalam novel diceritakan saat Mak Cik Maryamah datang ke rumah Ikal dengan membawa Nurmi serta adik-adiknya. Intinya Mak Cik Maryamah tidak hanya datang dengan Nurmi saja. Mereka bertujuan untuk berhutang beras kepada keluarga Ikal. Dalam bagian ini diceritakan jika Ikal dan Arai menuju toko dengan menggunakan dua sepeda. Dan saat mereka sampai di toko, diceritakan saat mereka bertengkar merebutkan karung gandum berisi uang tersebut anak pemilik toko tersebut berteriak seperti pembawa acara.
     
Gambar 1.3 Adegan saat mak cik Maryamah mendatangi rumah Ikal untuk berhutang beras. Dan Arai dan Ikal yang mengetahui kejadian itu langsung berinisiatif untuk membelikan bahan untuk membuat kue, supaya Mak Cik Maryamah mempunyai penghasilan, dan tidak meminjam-minjam beras lagi.
            Dalam film, saat Mak cik Maryamah datang ke rumah Ikal beliau hanya bersama Nurmi, tidak seperti dalam novel. Dan saat Ikal dan Arai menuju toko untuk membeli sesuatu untuk Mak Cik Maryamah mereka hanya berlari, tidak menggunakan sepeda seperti yang di ceritakan dalam novel. Dalam film, anak pemilik toko tidak berteriak-teriak layaknya pembawa acara yang sedang menyiarkan pertandingan.
Makna perbedaan:
            Menurut saya perbedaan yang terjadi dalam adegan ini pembuat film ingin menjelaskan, bahwa rintangan sedikitpun tidak bisa meruntuhkan niat untuk menolong sesama.

Perbedaan  5
Dalam novel di ceritakan saat berada dalam bioskop, para penonton bersorak sorai dengan bahasa-bahasa “laut” mereka. Entah itu menggunjing ataupun menyemangati pemain yang ada di film.
Sedangkan dalam film, saat orang-orang yang menonton film tersebut, tidak di perlihatkan saat mereka menggunjing dan menyemangati setiap adegan yang ada dalam film.
Makna:
            Menurut saya tidak adanya ocehan-ocehan kata-kata kasar, baik yang menyemangati dan menggunjing dikarenakan hal tersebut tidak sepatutnya di ucapkan. Karena membuat pesan dan contoh yang tidak baik. Sehingga pantas jika tidak di adegankan.

Perbedaan  6
Dalam cerita novel Sang Pemimpi, saat upacara di ceritakan bahwa Arai, Ikal, dan Jimbron mendapat hukuman dari Pak Mustar untuk memerankan setiap adegan film yang pernah mereka lihat di bioskop tempo hari. Saat mereka melakukan hukumannya membersihkan wc sekolah, dalam novel di ceritakan Ikal membentak Jimbron karena dia disaat menghadapi masalah Jimbron terus saja bercerita tentang kuda. Dan itu membuat Ikal menjadi geram yang akhirnya membentak Jimbron. Dan karena merasa bersalah, Ikal pun langsung menghampiri dan memeluk Jimbron penuh kasih sayang sebagai sahabat. Di novel pula di ceritakan jika Ikal berlari mengejar ayahnya karena ia merasa bersalah kepada ayahnya karena atas perbuatannya, ia mendudukkan ayahnya di garda belakang.

            Namun dalam film Sang Pemimpi, adegan tersebut tidak ada. Hanya ada adegan saat Arai, Ikal, dan Jimbron membersihkan wc sekolah mereka. Dan saat Jimbron bercerita tentang kuda, Ikal geram dan marah besar, karena ia jenuh dengan cerita kuda Jimbron. Kemudian membentak Jimbron dan lari meninggalakan Jimbron dan Arai yang sedang bekerja. Ikal pun dalam film di ceritakan berlari melewati pasar, dan berhenti di sebuah dermaga. Dan disana Ikal dihampiri oleh Pak Mustar. Sejak peristiwa itu, Ikal menjadi seorang pesimistis dan tak pernah masuk ke sekolah. Dalam film, Ikal berbincang-bincang dengan nahkoda kapal Bintang Laut Selatan. Mereka membicarakan tentang pipa rokok, Negara-negara yang pernah di kunjungi oleh nahkoda tersebut. Dan percakapan ini dalam novel tidak ada.

Makna:
            Menurut saya, makna dari persepsi tersebut ialah menjelaskan bahwa sosok guru yang menghampiri muridnya itu untuk menegaskan bahwa guru itu peduli akan nasib anak muridnya. Dan perbincangan yang di lakukan oleh Ikal dan Nahkoda itu menurut saya, pada saat itu, nahkoda berbicara “tak perlu bersekolah tinggi-tinggi boi, aku lulusan sd sudah menginjakkan kaki di luar negeri”. Menurut saya, pembuat film bermaksud untuk memacu semangat para penikmat karya sastra untuk tetap berusaha. Karena, orang yang pendidikannya kurang pun bisa mengalahkan orang yang telah mengenyam pendidikan lama. Bahwasannya jalan hidup kita, hanya kita yang bisa mengusuhakannya. Yang terpenting adalah usaha kita untuk menggapainya.

Perbedaan  7
            Dalam novel, Ikal adalah orang yang memberikan ide kepada Arai supaya mendatangi Bang Zaitun. Dia adalah pemusik paling kondang dalam dunia persilatan cinta. Saat mereka mendatangi rumah Bang Zaitun, mereka asyik menceritakan kisahnya masing-masing. Seperti kata Bang Zaitun,”Abang tengok guru, ingin jadi guru. Tengok lagi polisi, mau jadi polisi. Tapi, Abang tak pernah mau jadi anggota dewan, boi. Orang-orang seperti mereka sering di anggap tak becus. Kasihan mereka, bukan? Hihihi…”.
            Dalam film, Arai adalah orang yang menemukan idenya sendiri untuk bertemu Bang Zaitun. Ia melihatnya saat ia berada di dermaga. Ia tertarik saat Bang Zaitun mulai menyanyikan lagu untuk perempuan, dan perempuan itu pun langsung tertarik kepada Bang Zaitun. Dan mulai saat itulah Arai berpikir untuk berguru kepadanya. Dan saat berada di rumah Bang Zaitun, saat Bang Zaitun bercerita tentang keinginannya pada kalimat terakhirnya ia berkata,”…tapi Abang tak mau jadi anggota dewan, boi, karena mereka hanya bisa membuat undangan. Hiihiihihi…”. Tidak seperti yang ada dalam novel.
Makna:
            Menurut saya, saat Ikal memberikan idenya itu kepada Arai, pembuat film ingin menegaskan bahwa Ikal adalah sosok yang banyak akal. Ingin menonjolkan kelebihan Ikal. Dan kalimat sindiran yang di ucapkan oleh Bang Zaitun itu merupakan potret buram para anggota dewan kita pada saat ini. Karena mereka hanya bisa membuat peraturan tapi realisasinya tidak pernah ada yang terlihat secara mata menyenangkan warganya.

Perbedaan 8
Akhirnya ia menemukan lagunya sendri yang akan di persembahkan kepada Zakia Nurmala pada hari ulang tahunnya. Dan ia pun mengatakannya kepada Bang Zaitun. Ia akan membawakan lagu When I’m Fall in Love. Saat itu Bang Zaitun mengatakan kalau chord lagunya itu susah sekali. Namun bukan Arai kalau ia menyerah hanya karena masalah chord gitar. Selama berminggu-minggu ia pun berlatih keras untuk bisa membawakan lagu itu pada saatnya nanti. Sampai hari yang di tunggunya pun tiba. Arai , Ikal, dan Jimbron ikut dalam rencana Arai. Namun Ikal dan Jimbron hanya melihat dari kejauhan. Selesai sahlat isya, Arai sudah berdandan rapi dan membawa seikat bunga. Dengan bersepeda, ia menuju rumah Zakia Nurmala.
            Sesampainya disana, keringat Arai mulai bercucuran dan degup jantungnya kian mengeras. Namun rencananya harus tetap berjalan. Dan lagu When I’m Fall in Love versi Arai pun mengalun. Zakia yang tengah hilir mudik terhenti lagkahnya dan menoleh ke jendela. Seperti mendengarkan suara jeritan kumbang ia pun segera berbalik arah dan kemudia dari arah rima terdengar suara orchestra. Rupanya Zakia memutar piringan hitam. Arai pun tak mau kalah, ia pun mengeraskan suaranya yang tak pernah senada dengan suara gitarnya. Dari dalam rumah, Nurmala semakin mengeraskan suara piringan hitamnya, sampai-sampai suara Arai tak lagi terdengar oleh Nurmala. Ikal dan Jimbron yang menyaksikan dari balik pohon hanya bisa menahan tawa namun juga merasa kasian terhadap Arai. Dan akhirnya mereka pun pulang.
 
Gambar 1.4 Adegan saat Arai menyanyikan lagu untuk Zakia Nurmala saat hari ulang tahunnya
Namun dalam filmnya, Arai menyanyikan lagu daerah Sumatra kepada Zakia. Bukan lagu When I’m Fall in Love seperti yang di ceritakan dalam novelnya. Dalam film, Zakia pada saat itu mendengarkan lagu yang di bawakan oleh Arai. Sambil mengintip malu-malu dari balik jendela kamarnya. Dan ia pun tidak menyalakan cellopone seperti yang di ceritakan dalam novel. Dan Arai pun kembali ke rumah dengan perasaan gembira.
Makna:
            Menurut saya, mengapa pembuat film memilih menyanyikan lagu daerah tersebut, mungkin ingin kesenian atau lagu-lagu budaya daerah itu tidak terlupakan. Maka di angkatlah dalam film, lagu yang di nyanyikan lagu daerah tersebut. Tak harus lagu luar negeri untuk merayu perempuan, lagu daerah pun juga mampu membuat hati perempuan takluk. Di sini pembuat film ingin mengangkat tema cintai dan budayakan lagu-lagu daerah Indonesia.

Perbedaan 9
Ikal, Arai, dan Jimbron telah selesai menyelesaikan sekolahnya. Dan cita-cita Arai dan Ikal masih saja tinggi untuk melanjutka kuliah di tempat yang mereka impikan. Mula-mula mereka aka mrantau ke pulau Jawa. Arai dan Ikal akan berangkat dari Dermaga Olivir ke Tanjung Priok, naik kapal Bintang Laut Selatan. Mereka pun diberi kuda dari tabungan yang telah lama di kumpulkan oleh Jimbron sebagai bekal mereka di Jakarta. Di dermaga mereka di antar oleh Ayah, Ibu, Pak Balia, sahabat-sahabat sekolah dasar para Laskar Pelangi, Jimbron, para penjaga sekolah, puluhan sahabat sesama kuli ngambat, Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman, Taikong Hamim, capo, Pak Mustar, Pendeta Geovani, dan Laksmi. Kapal pun mulai berlabuh, dari jauh penganta tadi melambai-lambaikan tangannya. Tangis haru mengiringi pelepasan mereka ke Jakarta.
Gambar 1.5 Adegan saat Ikal dan Arai akan pergi ke Jakarta. Dan mereka pun di antar oleh keluarga dan orang tua mereka, dan sahabat-sahabatnya. Bahkan Zakia pun ikut mengantar kepergian Arai, meskipun dari kejauhan. Yang dalam cerita novel, Zakia tidak mengantarkan kepergian Arai dan Ikal.

            Dalam film Sang Pemimpi, saat Ikal dan Arai sudah berlayar, tiba-tiba Zakia Nurmala datang dan melambai-lambaikan tangannya. Dia muncul dari sisi lain dermaga. Dia keluar dari hutan. Dan itu membuat hati Arai menjadi senang karena usahanya telah berhasil untuk memikat hati Zakia Nurmala yang telah ia taksir sejak menjadi murid baru di sekolahnya.
Makna:
            Menurut saya makna dari persepsi yang berbeda dari penulis novel dengan pembuat film yang menceritakan saat Zakia Nurmala tiba-tiba datang ke pantai untuk melambaikan tangan kepada Arai, yaitu untuk menegaskan bahwa setiap usaha yang kita lakukan tanpa putus asa, nantinya akan menghasilkan sesuatu yang tak dapat kita duga sebelumnya. Karena setiap usaha pasti aka ada hasilnya. Tuhan yang menentukan.

Perbedaan 10
            Rencana awal menemukan terminal Ciputat gagal. Mereka terdampar sampai di Bogor. Mereka bingung akan menginap dimana. Ingin tidur di masjid, masjid jika sudah malam di kunci. Dan akhirnya mereka tidur di emperan toko. Ke esokan paginya, mereka bangun dan berencana ingin mencari kos-kosan. Dan akhirnya mereka pun menemukan kontrakan kecil di belaka kampus IPB. Disana mereka mencoba mencari pekerjaan. Mulai dari seles alat makan, dan akhirnya mereka di terima sebagai tukang fotokopi. Sampai tes ujian masuk ke perguruan tinggi UI. Merekapun di terima di kampus tersebut. Karena keuangan mereka yang sudah menipis, dan kebetulan ada lowongan pekerjaan sebagai tukang pos, akhirnya mereka mengikuti seleksi. Namun karena masalah kesehatan yang di alami oleh Arai, ia pun gagal untuk masuk dalam tes tersebut. Namun Ikal berhasil mendapatkan tempat dalam seleksi tersebut. Dan akhirnya Ikal diterima dan menjadi pegawai tetap. Menjadi tukang sortir.
            Saat Ikal pulang ke kontrakan, stelah sebulan di gembleng fisiknya, ia mendapati surat yang ternyata itu dari Arai. Yang intinya ia pergi meninggalkan Ikal, dan pergi merantau tak tahu kemana. Dan akhirnya Ikal mengetahui dimana Arai berada. Dia di Kalimantan, namun Arai tak pernah memberitahukan alamatnya.
   
Gambar 1.6 Adegan saat Ikal bekerja di PT POS sebagai tukang sortir, dan raut mukanya seolah-olah tidak senang, karena masa lalunya, dan juga ia kangen kepada Arai.namun dalam film, kepergian Arai di ketahui oleh Ikal pada saat ia bekerja sebagai tukang sortir. Yang dalam novel di ceritakan, Arai pergi saat Ikal melakukan program latihan.
                Dalam film, diceritakan saat Ikal dan Arai melakukan tes masuk PT POS tidak ada. Dan saat Arai pergi meninggalkan Ikal setelah ia memberitahukan adanya program beasiswa kuliah di luar negeri. Sesaat setelah itu, Ikal tak pernah lagi bertemu dengan Arai.
Makna:
            Menurut saya, cerita yang di film kan dalam film ini, mungkin mendramatisirkan keadaan Ikal dan Arai. Dan juga menegaskan bahwa sosok Arai dalam cerita merupakan sosok yang tak ingin menyusahkan orang lain dan tak mau di kasihani oleh orang lain.

Perbedaan 11
            Akhirnya Ikal berhasil menyelesaikan kuliahnya. Ia mengetahui adanya beasiswa ke luar negeri. Dan ia pun mengikuti. Tes pertama dan selanjutnya ia berhasil lolos. Sampai pada tes terakhir yang akan di lakukan di sebuah gedung di Jakarta. Tes wawancara. Saat ia telah selesai wawancara, ia merasa penampilannya kurang maksimal. Ikal meninggalkan ruanganan dengan lesu. Saat berjalan melewati sebuah pintu, ia mendengar suara yang tak begitu asing. Dan ia pun memutuskan untuk menungguinya sampai orang di ruangan itu selesai dan keluar ruangan. Dan ternyata seseorang yang berada dalam ruanga tersebut adalah simpai keramat, Arai. Tenyata ia berada di Kalimantan dan menyelesaikan kuliahnya disana. Dan mengikuti seleksi beasiswa seperti Ikal.
     
Gambar 1.7 Adegan saat Ikal telah selesai dengan tes wawancaranya dan bertemu dengan Arai yang juga mengikuti tes wawancara di tempat yang sama. Namun yang menjadi pembeda dalam film dan novel adalah ketika Ikal keluar ruangan dengan wajah senang dan gembira, yang pada novel di ceritakan Ikal keluar dengan wajah lesu.

            Namun dalam film di ceritakan, Ikal keluar dari ruangan merasa sangat senang dan puas akan hasil wawancaranya saat itu. Di film juga di adegankan saat Ikal menceritakan kisah hidupnya yang kurang beruntung dan menceritakan perpisahannya dengan Arai. Dan itu membuat penilai yang sedang mewawancarai Ikal merasa kagum dengan kegigihan Ikal dalam mengarungi kehidupan guna mengejar dan mewujudkan mimpi-mimpinya. Setelah selesai, Ikal pun keluar ruangan dan saat berjalan keluar, ia mendengar suara yang tak asing lagi baginya. Dan ia pun menunggu sampai orang yag di dlam ruangan itu keluar. Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya ia pun keluar. Dan ternyata dia adalah Arai.
            Dalam hal ini, perbedaan ada pada saat Ikal keluar ruangan dengan perasaan yang senang dan gembira. Berbeda dengan cerita yang yang ada pada novel.
Makna:
            Menurut saya, perbedaan ini dalam cerita dan keadaan ini, mungkin pembuat film ingin menegaskan bahwa jika kita punya keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu, maka hal itu akan menjadi cambuk untuk kita supaya kita bisa bekerja keras dan terus berusaha dan berjuang dan tetap melangkah walau itu sulit. Karena pada dasarnya, akhir dari semua yang kita lakukan pasti akan berhasil dengan baik.

Perbedaan 12
            Dalam novel di ceritakan setelah lulus kuliah, dan menyelesaikan wawancara untuk memperoleh beasiswa, Ikal dan Arai pulang ke kampng halamannya di Belitong. Di sana mereka menunggu keputusan dewan penyeleksi beasiswa. Dan menunggu datangnya surat keputusan itu. Disana mereka bermalam di rumah jimbron. Sampai akhirnya, datanglah seorang tukang pos menghantarkan surat untuk Ikal dan Arai. Surat itu adalah surat keputusan beasiswa. Rencana surat itu akan dibuka setelah sholat maghrib. Setelah sholat magrib, Ikal membukanya dengan Ayah dan ibunya. Sedangkan Arai, ia membukanya di kamar di bawah poto kedua orang tuanya. Dan ternyata, mereka di terima di universitas yang sama. Yaitu Sorbone Perancis.


            Namun dalam filmnya, Ikal dan Arai tidak pulang ke kampung halamannya. Dan surat dari penyeleksi beasiswa itu dikirim kan ke rumahnya dan di baca oleh kedua orang tua Ikal dan Arai. Sambil berkaca-kaca ibunya membacakan surat itu untuk ayahnya. Dan ternyata mereka diterima. Dan dalam adegan tersebut Ayah Ikal berkata,”coba kau lihat lagi, mungkin surat itu salah alamat”.
Makna:
            Menurut saya, makna perbedaan itu menjelaskan atau menegaskan tentang awal cerita dalam film yang menceritakan ketidaksukaan Ikal terhadap tukang pos. Karena dahulu, ayahnya pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan saat adanya surat undangan pengangkatan jabatan, ternyata surat tersebut salah kirim. Dan mungkin itulah makna dari perbedaan ini.

   
Gambar 1.8 Adegan tambahan dalam film Sang Pemimpi yang menceritakan saat Ikal dan Arai telah sampai ke luar negeri. Padahal dalam novel, cerita tersebut itu tidak ada. Mungkin ini akan menjadi lanjutan film Sang Pemimpi ini, seperti novel yang juga ada kelanjutan ceritanya.

Perbedaan 13
Akhir cerita dalam film Sang Pemimpi ini di ceritakan saat orang tua Ikal dan Arai mendapati surat yang berisi penerimaan beasiswa untuk melanjutkan belajarnya ke Université de Paris, Sorbonne, Perancis. Setelah itu muncul adegan saat Ikal dan Arai sudah berada di Eropa pada saat itu juga turun salju. Mungkin makna dari adanya penambahan ini adalah sang pembuat film ingin sedikit memberi gambaran tentang kelanjutan cerita Sang Pemimpi. Karena seperti novel tretalogi Laskar Pelangi, setelah novel Sang Pemimpi ini ada cerita kelanjutan Ikal dan Arai yang pergi dan menuntut ilmu di Eropa, dan cerita perjuangan-perjuangan mereka di negeri itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar