EKRANISASI FILM DAN NOVEL “SANG PEMIMPI”
MAKALAH
Perbedaan
1
Dalam novel, awal ceritanya menceritakan tentang
pengejaran Arai, Ikal, dan Jimbron yang dikejar oleh Pak Mustar,kepala sekolah
mereka karena mereka membuat ulah saat Pak Mustar sedang berpidato. Dan
akhirnya mereka pun dikejar-kejar oleh Pak Mustar dan dua penjaga sekolah
sampai menuju pasar. Dalam novel, saat Ikal merobohkan puluhan sepeda yang
telah berjejer rapi tidak ada. Dan saat mereka masuk ke dalam peti es yang
penuh ikan pun juga tidak ada.
Gambar
1.1 Awal cerita yang ada dalam film Sang Pemimpi. Saat Ayah Ikal dan Arai
sedang dalam perjalanan menuju sekolah Arai dan Ikal. Dan awal film yang
menceritakan tentang pekerjaan Ikal menjadi seorang sortir surat.
Namun dalam film,
bagian awal menceritakan tentang ayah Ikal dan Arai yang sedang menghentikan
laju sepedanya dan menenggak air dari botol yang dibawanya sambil menyeka
keringat yang bercucuran karena telah lelah menempuh perjalanan jauh dari
tempat tinggalnya menuju sekolah Arai dan Ikal. Dan juga di awal film di
ceritakan bahwa Ikal telah bekerja di PT
Pos Indonesia. Bekerja sambil kuliah. Dia juga bercerita bahwa ia tidak
sepenuhnya suka bekerja sebagai tukang pos. Karena pengalaman kurang
menyenangkan dari ayahnya yang membuatnya tidak percaya kepada tukang pos.
Makna perbedaan:
Maksud dari pembuat
film menurut saya, seperti awal dari novel Sang Pemimpi ini, dalam halaman
depan terdapat pesan “Untuk Ayahku Seman Said Harun Ayah juara satu seluruh
dunia”. Menurut saya awal film yang dibuat sedemikian rupa bertujuan untuk
mempertegaskan bahwa film dan novel ini didedikasikan kepada Ayah penulis. Dan
awal film yang menceritakan kalau Ikal bekerja sebagai tukang sortir surat menurut
saya, menggambarkan sosok ayahnya yang tegar dan ikhlas dalam menjalankan hidup
dan mempertegas kesan seorang ayah nomor satu seluruh dunia. Yang sebelumnya
sosok Ayah Ikal memang digambarkan sosok yang pantang mengeluh, demi
kebahagiaan anak-anaknya.
Perbedaaan
2
Dalam novel saat Ikal
dan Ayahnya menjemput Arai yang
diceritakan telah di tinggal meninggal oleh kedua orang tuanya dalam hutan
belantara, mereka diceritakan menaiki sebuah mobil pick up. Dan saat perjalanan pulang, dalam novel Arai melangkah
menuju depan bak truk. Dia berdiri tegap di sana, serupa orang berdiri di hidung haluan kapal sambil melapangkan
kedua lengannya dan membiarkan angin
menerpa wajahnya dan ayah Ikal mengepalkan tinjunya kuat-kuat menujukan kepada Arai. Menandakan kalau
beliau memberikan semangat kepada Arai.
Gambar
1.2 adegan saat Ayah Ikal sedang menjemput Arai yang telah lama menunggu
kedatangan mereka. Dan perahu tersebut yang digunakan mereka saat menjemput
Arai. Namun dalam cerita dalam novel, Arai dijemput dengan menggunakan mobil jeep.
Namun
dalam film, di ceritakan bahwa Ikal dan Ayahnya menjemput Arai dengan
menggunakan perahu sederhana melewati sungai pedalaman.
Makna perbedaan:
Menurut
saya tidak adanya adegan saat menjemput Arai dengan menggunakan mobil, namun
dengan perahu guna menceritakan keterasingan daerah. Bahwa moda transportasi
belum sepenuhnya menjamah daerah-daerah pedalaman pada saat itu. Dan
menambahkan kesan ,masih terlalu sederhananya
daerah tersebut.
Perbedaan
3
Dalam
novel diceritakan ada cerita saat Arai memamerkan model rambut tebarunya. Dan
mengajak Ikal untuk ikut mengubah model rambutnya menjadi belah tengah. Dan
saat keluar dari kamar Ikal yang berubah penampilan di tertawakan oleh
kakak-kakaknya yang ada di ruang utama.
Namun
dalam film, adegan tersebut tidak ada. Mungkin menurut pembuat cerita hal tersebut
bukan pokok inti dalam cerita Sang Pemimpi ini. Jadi adegan tersebut
ditiadakan.
Perbedaan
4
Dalam
novel diceritakan saat Mak Cik Maryamah datang ke rumah Ikal dengan membawa
Nurmi serta adik-adiknya. Intinya Mak Cik Maryamah tidak hanya datang dengan
Nurmi saja. Mereka bertujuan untuk berhutang beras kepada keluarga Ikal. Dalam
bagian ini diceritakan jika Ikal dan Arai menuju toko dengan menggunakan dua
sepeda. Dan saat mereka sampai di toko, diceritakan saat mereka bertengkar
merebutkan karung gandum berisi uang tersebut anak pemilik toko tersebut
berteriak seperti pembawa acara.
Gambar
1.3 Adegan saat mak cik Maryamah mendatangi rumah Ikal untuk berhutang beras.
Dan Arai dan Ikal yang mengetahui kejadian itu langsung berinisiatif untuk
membelikan bahan untuk membuat kue, supaya Mak Cik Maryamah mempunyai
penghasilan, dan tidak meminjam-minjam beras lagi.
Dalam
film, saat Mak cik Maryamah datang ke rumah Ikal beliau hanya bersama Nurmi,
tidak seperti dalam novel. Dan saat Ikal dan Arai menuju toko untuk membeli
sesuatu untuk Mak Cik Maryamah mereka hanya berlari, tidak menggunakan sepeda
seperti yang di ceritakan dalam novel. Dalam film, anak pemilik toko tidak
berteriak-teriak layaknya pembawa acara yang sedang menyiarkan pertandingan.
Makna perbedaan:
Menurut
saya perbedaan yang terjadi dalam adegan ini pembuat film ingin menjelaskan,
bahwa rintangan sedikitpun tidak bisa meruntuhkan niat untuk menolong sesama.
Perbedaan
5
Dalam novel di
ceritakan saat berada dalam bioskop, para penonton bersorak sorai dengan
bahasa-bahasa “laut” mereka. Entah itu menggunjing ataupun menyemangati pemain
yang ada di film.
Sedangkan dalam film,
saat orang-orang yang menonton film tersebut, tidak di perlihatkan saat mereka
menggunjing dan menyemangati setiap adegan yang ada dalam film.
Makna:
Menurut
saya tidak adanya ocehan-ocehan kata-kata kasar, baik yang menyemangati dan
menggunjing dikarenakan hal tersebut tidak sepatutnya di ucapkan. Karena
membuat pesan dan contoh yang tidak baik. Sehingga pantas jika tidak di
adegankan.
Perbedaan
6
Dalam cerita novel
Sang Pemimpi, saat upacara di ceritakan bahwa Arai, Ikal, dan Jimbron mendapat
hukuman dari Pak Mustar untuk memerankan setiap adegan film yang pernah mereka
lihat di bioskop tempo hari. Saat mereka melakukan hukumannya membersihkan wc
sekolah, dalam novel di ceritakan Ikal membentak Jimbron karena dia disaat
menghadapi masalah Jimbron terus saja bercerita tentang kuda. Dan itu membuat
Ikal menjadi geram yang akhirnya membentak Jimbron. Dan karena merasa bersalah,
Ikal pun langsung menghampiri dan memeluk Jimbron penuh kasih sayang sebagai
sahabat. Di novel pula di ceritakan jika Ikal berlari mengejar ayahnya karena
ia merasa bersalah kepada ayahnya karena atas perbuatannya, ia mendudukkan
ayahnya di garda belakang.
Namun
dalam film Sang Pemimpi, adegan tersebut tidak ada. Hanya ada adegan saat Arai,
Ikal, dan Jimbron membersihkan wc sekolah mereka. Dan saat Jimbron bercerita
tentang kuda, Ikal geram dan marah besar, karena ia jenuh dengan cerita kuda
Jimbron. Kemudian membentak Jimbron dan lari meninggalakan Jimbron dan Arai
yang sedang bekerja. Ikal pun dalam film di ceritakan berlari melewati pasar,
dan berhenti di sebuah dermaga. Dan disana Ikal dihampiri oleh Pak Mustar.
Sejak peristiwa itu, Ikal menjadi seorang pesimistis dan tak pernah masuk ke
sekolah. Dalam film, Ikal berbincang-bincang dengan nahkoda kapal Bintang Laut
Selatan. Mereka membicarakan tentang pipa rokok, Negara-negara yang pernah di
kunjungi oleh nahkoda tersebut. Dan percakapan ini dalam novel tidak ada.
Makna:
Menurut saya, makna dari persepsi
tersebut ialah menjelaskan bahwa sosok guru yang menghampiri muridnya itu untuk
menegaskan bahwa guru itu peduli akan nasib anak muridnya. Dan perbincangan
yang di lakukan oleh Ikal dan Nahkoda itu menurut saya, pada saat itu, nahkoda
berbicara “tak perlu bersekolah tinggi-tinggi boi, aku lulusan sd sudah
menginjakkan kaki di luar negeri”. Menurut saya, pembuat film bermaksud untuk
memacu semangat para penikmat karya sastra untuk tetap berusaha. Karena, orang
yang pendidikannya kurang pun bisa mengalahkan orang yang telah mengenyam
pendidikan lama. Bahwasannya jalan hidup kita, hanya kita yang bisa mengusuhakannya.
Yang terpenting adalah usaha kita untuk menggapainya.
Perbedaan 7
Dalam
novel, Ikal adalah orang yang memberikan ide kepada Arai supaya mendatangi Bang
Zaitun. Dia adalah pemusik paling kondang dalam dunia persilatan cinta. Saat
mereka mendatangi rumah Bang Zaitun, mereka asyik menceritakan kisahnya
masing-masing. Seperti kata Bang Zaitun,”Abang tengok guru, ingin jadi guru.
Tengok lagi polisi, mau jadi polisi. Tapi, Abang tak pernah mau jadi anggota
dewan, boi. Orang-orang seperti mereka sering di anggap tak becus. Kasihan
mereka, bukan? Hihihi…”.
Dalam
film, Arai adalah orang yang menemukan idenya sendiri untuk bertemu Bang
Zaitun. Ia melihatnya saat ia berada di dermaga. Ia tertarik saat Bang Zaitun
mulai menyanyikan lagu untuk perempuan, dan perempuan itu pun langsung tertarik
kepada Bang Zaitun. Dan mulai saat itulah Arai berpikir untuk berguru
kepadanya. Dan saat berada di rumah Bang Zaitun, saat Bang Zaitun bercerita tentang
keinginannya pada kalimat terakhirnya ia berkata,”…tapi Abang tak mau jadi
anggota dewan, boi, karena mereka hanya bisa membuat undangan. Hiihiihihi…”.
Tidak seperti yang ada dalam novel.
Makna:
Menurut
saya, saat Ikal memberikan idenya itu kepada Arai, pembuat film ingin
menegaskan bahwa Ikal adalah sosok yang banyak akal. Ingin menonjolkan
kelebihan Ikal. Dan kalimat sindiran yang di ucapkan oleh Bang Zaitun itu
merupakan potret buram para anggota dewan kita pada saat ini. Karena mereka
hanya bisa membuat peraturan tapi realisasinya tidak pernah ada yang terlihat
secara mata menyenangkan warganya.
Perbedaan
8
Akhirnya ia menemukan
lagunya sendri yang akan di persembahkan kepada Zakia Nurmala pada hari ulang
tahunnya. Dan ia pun mengatakannya kepada Bang Zaitun. Ia akan membawakan lagu When I’m Fall in Love. Saat itu Bang Zaitun
mengatakan kalau chord lagunya itu
susah sekali. Namun bukan Arai kalau ia menyerah hanya karena masalah chord gitar. Selama berminggu-minggu ia
pun berlatih keras untuk bisa membawakan lagu itu pada saatnya nanti. Sampai
hari yang di tunggunya pun tiba. Arai , Ikal, dan Jimbron ikut dalam rencana
Arai. Namun Ikal dan Jimbron hanya melihat dari kejauhan. Selesai sahlat isya,
Arai sudah berdandan rapi dan membawa seikat bunga. Dengan bersepeda, ia menuju
rumah Zakia Nurmala.
Sesampainya disana, keringat Arai
mulai bercucuran dan degup jantungnya kian mengeras. Namun rencananya harus
tetap berjalan. Dan lagu When I’m Fall in
Love versi Arai pun mengalun. Zakia yang tengah hilir mudik terhenti
lagkahnya dan menoleh ke jendela. Seperti mendengarkan suara jeritan kumbang ia
pun segera berbalik arah dan kemudia dari arah rima terdengar suara orchestra. Rupanya Zakia memutar
piringan hitam. Arai pun tak mau kalah, ia pun mengeraskan suaranya yang tak
pernah senada dengan suara gitarnya. Dari dalam rumah, Nurmala semakin
mengeraskan suara piringan hitamnya, sampai-sampai suara Arai tak lagi
terdengar oleh Nurmala. Ikal dan Jimbron yang menyaksikan dari balik pohon
hanya bisa menahan tawa namun juga merasa kasian terhadap Arai. Dan akhirnya
mereka pun pulang.
Gambar
1.4 Adegan saat Arai menyanyikan lagu untuk Zakia Nurmala saat hari ulang
tahunnya
Namun dalam filmnya,
Arai menyanyikan lagu daerah Sumatra kepada Zakia. Bukan lagu When I’m Fall in Love seperti yang di
ceritakan dalam novelnya. Dalam film, Zakia pada saat itu mendengarkan lagu
yang di bawakan oleh Arai. Sambil mengintip malu-malu dari balik jendela
kamarnya. Dan ia pun tidak menyalakan cellopone
seperti yang di ceritakan dalam novel. Dan Arai pun kembali ke rumah dengan
perasaan gembira.
Makna:
Menurut
saya, mengapa pembuat film memilih menyanyikan lagu daerah tersebut, mungkin
ingin kesenian atau lagu-lagu budaya daerah itu tidak terlupakan. Maka di
angkatlah dalam film, lagu yang di nyanyikan lagu daerah tersebut. Tak harus
lagu luar negeri untuk merayu perempuan, lagu daerah pun juga mampu membuat
hati perempuan takluk. Di sini pembuat film ingin mengangkat tema cintai dan
budayakan lagu-lagu daerah Indonesia.
Perbedaan
9
Ikal, Arai, dan
Jimbron telah selesai menyelesaikan sekolahnya. Dan cita-cita Arai dan Ikal
masih saja tinggi untuk melanjutka kuliah di tempat yang mereka impikan.
Mula-mula mereka aka mrantau ke pulau Jawa. Arai dan Ikal akan berangkat dari
Dermaga Olivir ke Tanjung Priok, naik kapal Bintang Laut Selatan. Mereka pun
diberi kuda dari tabungan yang telah lama di kumpulkan oleh Jimbron sebagai
bekal mereka di Jakarta. Di dermaga mereka di antar oleh Ayah, Ibu, Pak Balia,
sahabat-sahabat sekolah dasar para Laskar Pelangi, Jimbron, para penjaga
sekolah, puluhan sahabat sesama kuli ngambat, Mahader, A Kiun, Pak Cik Basman,
Taikong Hamim, capo, Pak Mustar,
Pendeta Geovani, dan Laksmi. Kapal pun mulai berlabuh, dari jauh penganta tadi melambai-lambaikan
tangannya. Tangis haru mengiringi pelepasan mereka ke Jakarta.
Gambar
1.5 Adegan saat Ikal dan Arai akan pergi ke Jakarta. Dan mereka pun di antar
oleh keluarga dan orang tua mereka, dan sahabat-sahabatnya. Bahkan Zakia pun
ikut mengantar kepergian Arai, meskipun dari kejauhan. Yang dalam cerita novel,
Zakia tidak mengantarkan kepergian Arai dan Ikal.
Dalam
film Sang Pemimpi, saat Ikal dan Arai sudah berlayar, tiba-tiba Zakia Nurmala
datang dan melambai-lambaikan tangannya. Dia muncul dari sisi lain dermaga. Dia
keluar dari hutan. Dan itu membuat hati Arai menjadi senang karena usahanya
telah berhasil untuk memikat hati Zakia Nurmala yang telah ia taksir sejak
menjadi murid baru di sekolahnya.
Makna:
Menurut
saya makna dari persepsi yang berbeda dari penulis novel dengan pembuat film
yang menceritakan saat Zakia Nurmala tiba-tiba datang ke pantai untuk
melambaikan tangan kepada Arai, yaitu untuk menegaskan bahwa setiap usaha yang
kita lakukan tanpa putus asa, nantinya akan menghasilkan sesuatu yang tak dapat
kita duga sebelumnya. Karena setiap usaha pasti aka ada hasilnya. Tuhan yang
menentukan.
Perbedaan
10
Rencana
awal menemukan terminal Ciputat gagal. Mereka terdampar sampai di Bogor. Mereka
bingung akan menginap dimana. Ingin tidur di masjid, masjid jika sudah malam di
kunci. Dan akhirnya mereka tidur di emperan toko. Ke esokan paginya, mereka
bangun dan berencana ingin mencari kos-kosan. Dan akhirnya mereka pun menemukan
kontrakan kecil di belaka kampus IPB. Disana mereka mencoba mencari pekerjaan.
Mulai dari seles alat makan, dan akhirnya mereka di terima sebagai tukang
fotokopi. Sampai tes ujian masuk ke perguruan tinggi UI. Merekapun di terima di
kampus tersebut. Karena keuangan mereka yang sudah menipis, dan kebetulan ada
lowongan pekerjaan sebagai tukang pos, akhirnya mereka mengikuti seleksi. Namun
karena masalah kesehatan yang di alami oleh Arai, ia pun gagal untuk masuk
dalam tes tersebut. Namun Ikal berhasil mendapatkan tempat dalam seleksi
tersebut. Dan akhirnya Ikal diterima dan menjadi pegawai tetap. Menjadi tukang
sortir.
Saat
Ikal pulang ke kontrakan, stelah sebulan di gembleng fisiknya, ia mendapati
surat yang ternyata itu dari Arai. Yang intinya ia pergi meninggalkan Ikal, dan
pergi merantau tak tahu kemana. Dan akhirnya Ikal mengetahui dimana Arai
berada. Dia di Kalimantan, namun Arai tak pernah memberitahukan alamatnya.
Gambar
1.6 Adegan saat Ikal bekerja di PT POS sebagai tukang sortir, dan raut mukanya
seolah-olah tidak senang, karena masa lalunya, dan juga ia kangen kepada
Arai.namun dalam film, kepergian Arai di ketahui oleh Ikal pada saat ia bekerja
sebagai tukang sortir. Yang dalam novel di ceritakan, Arai pergi saat Ikal
melakukan program latihan.
Dalam film, diceritakan saat Ikal
dan Arai melakukan tes masuk PT POS tidak ada. Dan saat Arai pergi meninggalkan
Ikal setelah ia memberitahukan adanya program beasiswa kuliah di luar negeri.
Sesaat setelah itu, Ikal tak pernah lagi bertemu dengan Arai.
Makna:
Menurut
saya, cerita yang di film kan dalam film ini, mungkin mendramatisirkan keadaan
Ikal dan Arai. Dan juga menegaskan bahwa sosok Arai dalam cerita merupakan
sosok yang tak ingin menyusahkan orang lain dan tak mau di kasihani oleh orang
lain.
Perbedaan
11
Akhirnya
Ikal berhasil menyelesaikan kuliahnya. Ia mengetahui adanya beasiswa ke luar
negeri. Dan ia pun mengikuti. Tes pertama dan selanjutnya ia berhasil lolos.
Sampai pada tes terakhir yang akan di lakukan di sebuah gedung di Jakarta. Tes
wawancara. Saat ia telah selesai wawancara, ia merasa penampilannya kurang
maksimal. Ikal meninggalkan ruanganan dengan lesu. Saat berjalan melewati
sebuah pintu, ia mendengar suara yang tak begitu asing. Dan ia pun memutuskan
untuk menungguinya sampai orang di ruangan itu selesai dan keluar ruangan. Dan
ternyata seseorang yang berada dalam ruanga tersebut adalah simpai keramat,
Arai. Tenyata ia berada di Kalimantan dan menyelesaikan kuliahnya disana. Dan
mengikuti seleksi beasiswa seperti Ikal.
Gambar
1.7 Adegan saat Ikal telah selesai dengan tes wawancaranya dan bertemu dengan
Arai yang juga mengikuti tes wawancara di tempat yang sama. Namun yang menjadi
pembeda dalam film dan novel adalah ketika Ikal keluar ruangan dengan wajah
senang dan gembira, yang pada novel di ceritakan Ikal keluar dengan wajah lesu.
Namun
dalam film di ceritakan, Ikal keluar dari ruangan merasa sangat senang dan puas
akan hasil wawancaranya saat itu. Di film juga di adegankan saat Ikal
menceritakan kisah hidupnya yang kurang beruntung dan menceritakan
perpisahannya dengan Arai. Dan itu membuat penilai yang sedang mewawancarai
Ikal merasa kagum dengan kegigihan Ikal dalam mengarungi kehidupan guna
mengejar dan mewujudkan mimpi-mimpinya. Setelah selesai, Ikal pun keluar ruangan
dan saat berjalan keluar, ia mendengar suara yang tak asing lagi baginya. Dan
ia pun menunggu sampai orang yag di dlam ruangan itu keluar. Setelah beberapa
lama menunggu, akhirnya ia pun keluar. Dan ternyata dia adalah Arai.
Dalam
hal ini, perbedaan ada pada saat Ikal keluar ruangan dengan perasaan yang
senang dan gembira. Berbeda dengan cerita yang yang ada pada novel.
Makna:
Menurut
saya, perbedaan ini dalam cerita dan keadaan ini, mungkin pembuat film ingin
menegaskan bahwa jika kita punya keinginan yang kuat untuk mencapai sesuatu,
maka hal itu akan menjadi cambuk untuk kita supaya kita bisa bekerja keras dan
terus berusaha dan berjuang dan tetap melangkah walau itu sulit. Karena pada
dasarnya, akhir dari semua yang kita lakukan pasti akan berhasil dengan baik.
Perbedaan
12
Dalam
novel di ceritakan setelah lulus kuliah, dan menyelesaikan wawancara untuk
memperoleh beasiswa, Ikal dan Arai pulang ke kampng halamannya di Belitong. Di
sana mereka menunggu keputusan dewan penyeleksi beasiswa. Dan menunggu
datangnya surat keputusan itu. Disana mereka bermalam di rumah jimbron. Sampai
akhirnya, datanglah seorang tukang pos menghantarkan surat untuk Ikal dan Arai.
Surat itu adalah surat keputusan beasiswa. Rencana surat itu akan dibuka
setelah sholat maghrib. Setelah sholat magrib, Ikal membukanya dengan Ayah dan
ibunya. Sedangkan Arai, ia membukanya di kamar di bawah poto kedua orang
tuanya. Dan ternyata, mereka di terima di universitas yang sama. Yaitu Sorbone
Perancis.
Namun
dalam filmnya, Ikal dan Arai tidak pulang ke kampung halamannya. Dan surat dari
penyeleksi beasiswa itu dikirim kan ke rumahnya dan di baca oleh kedua orang
tua Ikal dan Arai. Sambil berkaca-kaca ibunya membacakan surat itu untuk
ayahnya. Dan ternyata mereka diterima. Dan dalam adegan tersebut Ayah Ikal
berkata,”coba kau lihat lagi, mungkin surat itu salah alamat”.
Makna:
Menurut
saya, makna perbedaan itu menjelaskan atau menegaskan tentang awal cerita dalam
film yang menceritakan ketidaksukaan Ikal terhadap tukang pos. Karena dahulu,
ayahnya pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan saat adanya surat undangan
pengangkatan jabatan, ternyata surat tersebut salah kirim. Dan mungkin itulah
makna dari perbedaan ini.
Gambar
1.8 Adegan tambahan dalam film Sang Pemimpi yang menceritakan saat Ikal dan
Arai telah sampai ke luar negeri. Padahal dalam novel, cerita tersebut itu
tidak ada. Mungkin ini akan menjadi lanjutan film Sang Pemimpi ini, seperti
novel yang juga ada kelanjutan ceritanya.
Perbedaan
13
Akhir cerita dalam film
Sang Pemimpi ini di ceritakan saat orang tua Ikal dan Arai mendapati surat yang
berisi penerimaan beasiswa untuk melanjutkan belajarnya ke Université de Paris,
Sorbonne, Perancis. Setelah itu muncul adegan saat Ikal dan Arai sudah berada
di Eropa pada saat itu juga turun salju. Mungkin makna dari adanya penambahan
ini adalah sang pembuat film ingin sedikit memberi gambaran tentang kelanjutan
cerita Sang Pemimpi. Karena seperti novel tretalogi Laskar Pelangi, setelah
novel Sang Pemimpi ini ada cerita kelanjutan Ikal dan Arai yang pergi dan
menuntut ilmu di Eropa, dan cerita perjuangan-perjuangan mereka di negeri itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar